Eevee Pokemon Asal Usul Stand UP Comedy
  • Posted by : Ira Rabu, 26 Maret 2014



    Agan Agan kembali bersama saya !

    Nah sekarang saya akan memberi tahu agan agan asal usul Stand Up Comedy

    Check this out :

    Stand Up Comedy sekarang telah menjelma menjadi komoditas industri hiburan di indonesia. Keberadaaanya kini telah mendapat tempat di hati masyarakat indonesia. Hal ini karena jenis hiburan ini tak hanya menghibur tapi juga menampilkan prilaku cerdas. tak ayal stand up comedy disebut sebagai komedi cerdas. Mari kita simak sejarah dan asal-sulnya. Sejarah panjang dari StandUp Comedy dimulai sekitar tahun 1800an di Amerika. wujud pertamanya itu teater. ada dahulu kala di amerika ada sebuah teater bernama "The Minstrel Show" yang diselenggarakan oleh Thomas Dartmouth "Daddy" Rice. the Minstrel show ini memulai "pesona" nya tepat sebelum civil war atau perang saudara terjadi di amerika.acara ini walaupun masih dalam bentuk lawakan yang simpel parah,tapi mendapat animo yang sangat besar dari warga amerika pada saat itu (terutama kalangan menengah ke atas). sayangnya acara ini mengandung unsur rasisme yang sangat kental! nggak jarang juga para comic nya dengan sengaja meng-hitam-kan mukanya untuk mengejek orang berkulit hitam. dan lagi, karena Mic belum lahir pada waktu itu, para comic melucu dengan cara "Slapstick" atau yang lebih dikenal sekarang dengan Physical joke macam opeje walau begitu, acara ini mampu bertahan hingga memasuki abad ke 20.

    Spoiler for The Minstrel Show:




    Perkembangan the minstrel show makin lama makin menjurus ke arah teater musikal bertema komedi,tapi itu cuma segmen pertama gan. di segmen kedua ada acara yang disebut "The Olio" yang dibawakan oleh group berjumlah dua orang bernama "The Endmen" yang melakukan semacam pidato yang menyindir para politisi atau sekedar ngomongin kehidupan sehari-hari. dan disinilah tonggak awal kehidupan Stand-Up Comedy ! The Minstrel Show mulai surut,keluar lagi yang baru di awal abad 20 sebuah teater juga bernama "Vaudeville". masih dengan format yang kurang lebih sama dengan TMS, namun merata ke semua entertainment. seperti musik,komedi,sulap,dll. namun perbedaan mencolok ada di segmen komedi,dimana para pelawak mulai melakukan one man show,walaupun terkadang masih menggunakan "Slapstick". Dikarenakan Belom ada MIC yang membuat penonton nggak bisa mendengar apa yang diucapkan para Comic.

    Spoiler for Vaudeville:






    Di saat yang sama ada sebuah show tandingan untuk Vaudeville,bernama Burlesque. kalo vaudeville bisa dibilang itu untuk kalangan menengah ke atas,dan burlesque itu untuk kalangan menengah ke bawah! Burlesque mengadopsi segmen "The Olio" dari The Minstrel Show,dimana para pelawaknya menggunakan monolog dan pidato sebagai bentuk melawak,dan setting panggungnya juga kecil dan lebih "akrab" terhadap penonton. Namun,setelah MIC ditemukan,Vaudeville kembali berjaya lewat Comic Will Rogers yang mana salah satu comedian pertama yang menjadi Political Stand-Ups. Seiring perjalanan dengan berkembangannya teknologi Radio dan televisi, Komedi dengan format Stand-Up mulai dikenal luas namun mengalami penurunan,karena pada saat itu orang-orang lebih meminati acara musik live,dan night club. sampai akhirnya Vaudeville maupun Burlesquet mulai meninggalkan komedi tunggal ini. dan berakhir sebagai cafe musik biasa. sedih gan Namun banyak para comic yang tidak mau menyeran. Lewat cafe-cafe dan semacamnya orang-orang mulai melakukan komedi tunggal dengan format StandUp. Hingga akhirnya ada beberapa stasiun televisi yang membuat acara dengan format StandUp Comedy seperti, “The Ed Sullivan Show” , “The Tonight Show” , hingga pada tahun 1959 muncullah acara "The Steve Allen Show” yang menampilkan seorang comic bernama Lenny Bruce!

    Spoiler for The Steve Allen Show:





    Spoiler for Lenny Bruce:



    Lenny Bruce lah yang menginspirasikan George Carlin untuk menjadi seorang komedian dan akhirnya menjadi komedian terbesar dan paling terkenal saat itu. bahkan,komedian-komedian saat ini juga banyak yang terinspirasi dari George Carlin, seperti Chris Rock dan juga Jerry Seinfeld.

    Spoiler for George Carlin:





    Setelah perjalan panjang itu lah akhirnya StandUp Comedy bisa menjadi seperti sekarang. mungkin tradisi saling sindir-menyindir dari StandUp Comedy juga masih bawaan dari acara The Minstrel Show gan,cuma konteksnya bukan rasisme tapi lebih menyuarakan sesuatu yang "besar" dengan cara yang santai


    Nah agan - agan sekalian . Itu asal usul Stand Up Comedy di luar negeri sekarang kita masuk asal usulnya di Indonesia

    Sejarah Stand up Comedy hadir di Indonesia diawali oleh Alm.Taufik Savalas lewat acaranya Comedy Cafe dan Ramon Papana sebagai pemilik Comedy Cafe yang sekarang dinobatkan sebagai Bapak Stand Up Comedy Indonesia. Namun acara ini tidak booming mungkin karena masyarakat belum mengerti apa maksud dari acara tersebut dan Stand Up Comedy masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Stand up Comedy masih kalah pamor dengan Srimulat dan Ngelaba pada saat itu. Tetapi perjalanan Stand Up Comedy di Indonesia tidak berakhir sampai disitu, para komedian-komedian kenamaan seperti Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, dan Abdel Achrian ikut berpartisipasi dalam kemajuan Stand Up Comedy di Indonesia. Dan imbasnya lihatlah sekarang, Stand Up Comedy menjamur dikalangan masyarakat, dari level kafe sampai televisi swasta.

    Menjadi Stand Up Comedian bukan hanya mengandalkan bakal melawak asli, melainkan ada teknik-teknik ber-Stand Up Comedy. Diantaranya adalah :

    Act-Out : Gerakan tubuh atau mimik muka yang dilakukan oleh seorang comic dalam penampilannya.
    Angle : Pandangan seorang comic terhadap subjek
    Blue Material : Bahan jorok/kotor/sumpah serapah
    Callback : Sebuah joke yang mengacu pada joke lain yang disajikan sebelumnya
    Catch Phrase : Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus dan menjadi trademark comic tersebut
    Chunk : Serangkaian jokes dengan tema tertentu
    Closing Line : Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat
    Deadpan : Sebuauh format penampilan seorang comic dimana jokes yang disampaikan tanpa pergantian emosional atau bahasa tubuh
    Delivery : Cara seorang comic menyampaikan apa yang ingin dia katakan
    Hammocking : Teknik untuk menempatkan materi yang agak lemah diantara dua materi yang kuat
    Impressionist : Comic yang mengkhususkan diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal
    Riffing : Komentar bolak balik dengan penonton yang spontan
    Street Jokes : Lelucon umum yang sudah sangat sering diceritakan
    Tag/Tagline : Kalimat singkat yang dikatakan comic setelah punchline
    Take : Reaksi muka seorang Comic,diam sejenak untuk memancing tawa




    Sebuah materi stand-up comedy boleh jadi lucu, diksi membuatnya lebih tajam. Saat melempar punchline (bagian lucu dari sebuah lelucon) pilihlah kata yang yang mudah dipahami, kalau bisa nyeleneh atau bahkan kontroversial.
    Dalam masalah penampilan, pertunjukan ini bisa dikatakan tidaklah terlalu ribet mengaturnya. Begitu sederhananya bentuk pertunjukan ini, seorang komedian bisa tampil meski dengan hanya memakai t-shirt dan celana pendek. Meski demikian, tetaplah tidak mudah untuk menjadi pelaku Stand Up Comedy. Selain faktor "harus bisa melucu", tekanan mental juga pasti akan hadir selama penampilan. Jika lelucon yang diberikan tidak dimengerti atau bahkan tidak dianggap lucu, para audiens tentu tidak akan tertawa dan yang lebih parah mereka malah mencibir komedian yang tampil

    Sekedar Quote :


    " Hidup ini dipenuhi dengan banyak lelucan dan sandiwara "

    (Verde Harmonia)



    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © 2013 Doujhi Harmonia Blog - To Aru Kagaku no Railgun - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -